MAKASSAR, TRJT NEWS – Kembali mengukir prestasi, kini dua Mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi (TRJT), Ummul Hasanah, terpilih sebagai Best Student Vocational School Graduate Academy (VSGA) bidang Radio Frequency (RF) Engineer dan Nur Fajri, pada skema Fresh Graduate Academy (FGA) bidang 5G Engineer.

Program VSGA merupakan program pelatihan dan sertifikasi berbasis kompetensi nasional atau Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditujukan bagi angkatan kerja muda lulusan SMK/sederajat serta Diploma 3 dan 4 yang belum bekerja dan memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan skema pelatihan yang dipilih. Wanita yang akrab disapa Ummul tersebut menyampaikan bahwa selama berjalannya pelatihan Ia belajar mengenai berbagai hal terkait RF seperti monitoring alarm, monitoring consistency check, pengambilan data measurement, pengambilan data user experience, melakukan analisis drive test pada jaringan 2G,3G & 4G dan rekomendasi  optimasi fisik pada sistem antena.

“Selama mengikuti pelatihan, saya sempat mengalami kesulitan diawal praktikum online dikarenakan kendala dalam kestabilan jaringan, tetapi masalah ini bisa segera saya atasi sehingga saya tidak ketinggalan materi ataupun praktikum,” jelasnya terkait kendala yang dihadapi. Sebagai peraih label best student pada bidang tersebut, Ummul menyampaikan bahwa selama mengikuti pelatihan, ia memenuhi syarat dan ketentuan dalam hal absensi, mengerjakan quiz yang diberikan tepat waktu, serta aktif dalam forum selama kelas berjalan, “Untuk jadi yang terbaik kualitas dan kuantitas itu perlu seimbang” tambahannya dengan penuh keyakinan.

Berbeda kisah dengan Ummul Hasanah, Nur Fajri selaku best student FGA 5G Engineer sempat menghadapi kesulitan dalam hal manajemen waktu. Selama mengikuti pelatihan tersebut, disampaikan bahwa ia tengah mejalani magang industri di salah satu perusahaan telekomunikasi di Makassar, “harus betul-betul manage waktu dengan baik agar keduanya dapat berjalan secara parallel”, imbuhnya.

FGA DTS merupakan program pelatihan peningkatan kompetensi bidang TIK yang bertujuan untuk mempersiapkan para lulusan yang belum atau tidak sedang bekerja agar memiliki kompetensi profesional, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era revolusi industri 4.0 agar dapat bersaing baik di industri dalam maupun luar negeri. Pelatihan 5G Network Associate memberikan pembekalan pengetahuan dasar mengenai jaringan 5G mulai dari Access Network, Transport Network dan Core Network. “Adapun yang dipelajari dalam pelatihan tersebut adalah 5G Introduction, 5G Standards, 5G Spectrum, 5G Network Elements, Protocol Stacks & Wireshark, 5G Network Architectures, Network Trouble Shooting Tools, 5G Lab Configuration, dan 5G Network Traces,” tambahnya menjelaskan kegiatan selama sesi pelatihan tersebut.

Fajri menyampaikan bahwa banyak pelajaran baru yang ia dapatkan, “walaupun basic kami sebagai mahasiswa telekomunikasi, terkadang banyak materi yang dapat di explore di luar perkuliahan mengingat perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat sehingga kita dituntut untuk update dalam mencari materi baik itu secara mandiri maupun seperti mengikuti pelatihan seperti ini, dalam pelatihan ini pula saya mendapatkan materi terkait 5G, istilah-istilah baru yang di dapatkan dalam dunia 5G engineer, bagaimana struktur dari jaringan 5G, menganalisa jaringan 5G, trouble shoot dan lain sebagainya.”

Saat tim media TRJT menemui kedua mahasiswa ini disela-sela kegiatan magang industri, Nur Fajri menghimbau bahwa sebagai teman-teman mahasiswa harus bisa aktif dalam mencari media pembelajaran diluar kampus dalam beragamanya program Merdeka Belajar yang ditawarkan, “jangan terpaku dalam bangku perkuliahan saja, sejalan dengan program kementerian yaitu Merdeka Belajar, sehingga nanti kita bisa bersaing di dunia kerja dengan kompetensi yang nanti akan didapatkan, dangan mengikuti pelatihan ini pula kita dapat memperoleh ilmu baru yang mungkin tidak didapatkan di bangku perkuliahan,” lanjutnya memberi pesan.

Untuk mengalungi selendang best student bukanlah perkara mudah yang dapat dimiliki semudah membalikkan telapak tangan dalam keadaan sehat, namun perlu keberanian untuk melangkah maju dan meminimalisir segala aktivitas waste time yang biasa disebut dengan “mager” alias malas gerak. Seperti kata pepatah, “Penyesalan akan datang diakhir waktu” sehingga marilah kita memanfaatkan status mahasiswa yang dimiliki saat ini untuk terus meraup benefit yang disediakan pemerintah bagi mahasiswa Indonesia demi menjadi versi terbaik diri kita saat mengantongi gelar sarjana nantinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here