MAKASSAR, TRJT NEWS – Sebanyak 7 (tujuh) Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) ikut serta dalam ajang bergengsi Temasek Foundation Specialists’ Community Action and Leadership Exchange (TF SCALE) yang berlangsung selama dua minggu (18 Oktober – 1 Oktober 2022) di Singapura. Ketujuh mahasiswa ini terpilih setelah melalui seleksi dari 24 mahasiswa dari perwakilan enam jurusan di level internal PNUP. Mereka ikut serta sebagai mahasiswa pertukaran pelajar (leadership exchange student program) bersama dengan mahasiswa dari negara lain seperti Singapura, Thailand, dan Vietnam. Berikut mahasiswa PNUP partisipan TF SCALE 2022 terpilih yakni Natasya Tri Resky (Teknik Sipil), Dewi Khusnul Qhatimah (Teknik Kimia), Annisa Rahman (Akuntansi), Andi Nur Inayatul Zahra (Administrasi Niaga), Awah Rizqi Tanzil Haq Azami (Teknik Elektro), Ahmad Nur (Teknik Mesin), dan Illyin Fayza Az Zahra (Akuntansi).

Program TF SCALE merupakan program yang mengutamakan kemampuan komunikasi dan cross-culture serta disatukan dalam satu forum interaktif dengan peserta lainnya, yakni Universitas Muhammadiyah Makassar (Indonesia), King Mongkut’s University of Technology North Bangkok (Thailand), National University Management Cambodia (Kamboja) dan Singapore Polytechnic (Singapura) selaku fasilitator.

Selama program berlangsung para peserta diberikan materi mengenai desain thinking yang disampaikan oleh Mr. Noel Christian, salah seorang dosen Singapore Polytechnic. Selama kegiatan tersebut peserta diminta untuk menyelesaikan sebuah case-project berdasarkan mind map, hasil wawancara dan diskusi. Para peserta juga  diberikan kesempatan untuk melakukan kunjungan industri ke salah satu perusahaan besar di Singapura dalam bidang kesehatan MSD Pharma (Singapore) Office yang tentunya mampu memberikan insight-insight yang membangun bagi peserta.

Pada penghujung kegiatan, para peserta diberikan kesempatan mempresentasikan proyek yang telah dilaksanakan. Sesuai dengan kasus yang diberikan, maka kepada perwakilan MSD Pharma (Singapore) Office dan Temasek Foundation yang hadir ditampilkan prototype yang telah disiapkan masing-masing tim dengan menampilkan kebudayaan masing-masing negara, baik berupa lagu, baju adat, tarian, maupun permainan terkenal negara asalnya.

“Mendapatkan kesempatan belajar bersama teman-teman dari negara ASEAN lainnya merupakan sebuah kebanggaan dan rasa syukur bagi kami. Perubahan lifestyle yang dihadapi menuntut kami mengasah daya fikir dan daya tangkap, serta membiasakan diri dalam menghadapi siklus kehidupan penduduk Singapura,” ungkap Awah Rizqi, salah seorang mahasiswa perwakilan Jurusan Teknik Elektro, asal prodi Teknologi Rekayasa Jaringan Telekoumikasi (TRJT) yang turut ikut dalam kegiatan tersebut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here