MAKASSAR, TRJT NEWS – Sektor Pariwisata menjadi sektor yang berkaitan dengan kegiatan sosial dan ekonomi yang dapat dinikmati serta menjadi salah satu cara manusia melakukan sosialisasi dan sumber mata pencaharian yang menjanjikan. Aktivitas pariwisata juga terkait dengan aktivitas santai, penuh kesenangan, keindahan dan kenikmatan. Para pelaku dalam aktivitas ini memberikan beragam pelayanan secara santai dan menyenangkan tanpa harus menguras tenaga. Sektor pariwisata berpotensi mendorong pelaku usaha bidang ini berlomba-lomba menyediakan dan menata tempat wisata dengan berbagai cara, baik yang mengandalkan obyek alamnya maupun obyek buatannya, serta menawarkan beragam keunikan dan karekteristik obyek unggulan untuk menarik minat wisatawannya. Akan tetapi setiap tempat wisata pada dasarnya memiliki potensi bahaya (hazard) dan resiko (risk), sehingga setiap pengelola objek wisata ini harus memiliki kesadaran tanggung jawab untuk melatih dan mensosialisasikan hal tersebut guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan, termasuk juga kesiapan dan kesigapan dalam menangani musibah jika terjadi kecelakaan di objek wisata.

Potensi wisata air Rammang-rammang menjadi destinasi favorit di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Desa Rammang-rammang merupakan bagian dari Geopark Maros-Pangkep dengan luas sekitar 43.000 hektar berupa kawasan karst dengan perbukitan/pegunungan karst, gua purba yang bersejarah dan drainase permukaan yang menghanyutkan suasana. Menggunakan perahu atau disebut katinting, wisatawan dapat menyusuri Sungai Pute yang sepanjang rute perjalanan mereka dapat menikmati keindahan alam, berfoto ria, yang disuguhkan sebelum tiba di Kampung Berua. Waktu tempuh dari Dermaga 1 atau 2 menuju Dermaga 3 Kampung Berua kurang lebih 1.5 km atau memakan waktu 15-20 menit. Perjalanan sungai dengan katinting ini diyakini dapat memperkuat daya tarik wisata, memompa semangat serta mendulang peluang baru bagi masyarakat setempat, sehingga kesejahteraan hidup mereka meningkat.

Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) oleh pengelola Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) telah bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Maros khususnya kelompok masyarakat Desa Wisata (Deswita) Rammang-rammang. Pengembangan wisata Rammang-rammang ini menjadi sasaran sebagai desa binaan PNUP untuk melaksanakan salah satu strategi pengembangan konsep wisata edukatif. Salah satu program yang ditawarkan adalah edukasi melalui proses pelatihan pelayanan paket dan atraksi wisata dalam aspek kenyamanan dan keselamatan wisatawan. Terdapat 150 perahu kantinting yang beroperasi setiap hari di Sungai Pute. Sungai Pute ini merupakan sungai air tawar dan berlumpur. Kedalaman sungai antara 3-5 meter. Persentasi tingkat kecelakaan dan tabrakan perahu selama di Kawasan ini cukup kecil, namun perlu diwaspadai jika terdapat potensial resiko kecelakaan karena sepanjang sungai ini juga dikelilingi tebing dan bebatuan besar dan tajam yang bisa merusak kondisi kapal jika terjadi tabrakan batu.

P3M PNUP menerjunkan tim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) mereka untuk melaksanakan pelatihan peningkatan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) transportasi wisata sungai (Sabtu, 6/11/2021). Tim PPDM berkolaborasi dengan Tim PNUP-Care Prodi Teknologi Rekasaya Jaringan Telekomunikasi (TRJT) dan bersama-sama membangun program edukasi dan peduli K3 di wilayah pariwisata Rammang-rammang. Tim ini terdiri dari Nuraeni Umar (PPDM PNUP), Mahyati (Pakar K3L NUP) dan Sirmayanti (PNUP-Care TRJT). Para kelompok pengemudi perahu motor katinting operator wisata Rammang-rammang dikumpulkan dan diberikan edukasi peraturan K3 yang standar. Dari proses pelatihan ini diketahui bahwa para pengemudi ini semuanya belum memiliki kesadaran menggunakan aplikasi K3, hal ini tentunya dapat mengancam keselamatan kesehatan dan kerja bagi para wisatawan domestik dan mancanegara. Dengan demikian, pelatihan K3 dalam pengemudi perahu motor katinting akan menjadi budaya serta menjadi ajang promosi bagi wisatawan terutama adanya jaminan keselamatan berwisata menelusuri sungai Pute dan akan meningkatkan mendapatan masyarakat dan perekonomian dusun Rammang-rammang. Edukasi budaya K3 juga akan membiasakan memakai baju pelampung pada pengguna motor katinting, bahkan wajib pula bagi penumpang wisatawannya. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke dusun Rammang-rammang harus sesuai dengan kebutuhan terhadap jaminan keselamatan para wisatawan dalam menyusuri aliran sungai Pute yang telah dilengkapi alat pelindung diri (APD) K3 transportasi sungai dan rambu-rambu lalu lintas sungai yang telah dipasang walaupun masih terbatas. Adapun target khusus yang ingin dicapai setelah pelatihan ini adalah adanya kesadaran para pemandu perahu motor katinting mengenai keselamatan kesehatan kerja transportasi sungai melalui menggunaan APD.  Metode yang telah dilakukan adalah pendekatan implementasi solusi dalam bentuk kegiatan pelatihan dan demonstrasi penggunaan APD yang sesuai standar The World Trade Organization (WTO).

Setelah program edukasi K3 ini selesai, kolaborasi daan kerjasama berikutnya adalah membuat papan bicara terkait informasi keselamatan kerja dan keselamatan penumpang. Sepanjang rute kawasan Rammang-rammang ini, sangat sedikit ditemukan papan bicara K3 ini. Harapannya, sebagai desa binaan P3M PNUP, Kawasan Rammang-rammang akan dilengkapi dengan K3 yang lengkap juga terhadap kepedulian Lingkungan agar kelestarian alam di wilayah ini juga terjaga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here